Lelaki bertubuh tinggi kurus yang akrab disapa
"Jokowi" ini ternyata suka musik cadas.
Walikota yang telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi Solo
selama dua periode itu nyatanya memenangkan hasil p
emilihan sebanyak 90% tanpa KAMPANYE. Namun dibalik sikap
sederhana'nya itu, ternyata Jokowi memiliki sisi lain yaitu menyukai musik
cadas. Meski demikian, Jokowi tetap mencintai budaya Jawa. Dan jangan heran
jika suatu saat anda akan menemui Jokowi di pergelaran musik keroncong atau
wayang kulit,duduk di deretan belakang ngobrol dengan warga sampai tengah
malam.
Suka Musik Cadas
Jokowi memang pribadi yang menarik. ”Saya suka yang cadas.
Rock. Metal! Membuat tergugah dan sangat bersemangat untuk berkarya,” serunya.
Sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Jokowi remaja sudah mulai mendengarkan lagu-lagu Led Zeppelin, Metalicca,
Napalm Death, Fear Factory, dan Lamb of God. Dia bukan penikmat The Police atau
The Beatles. Meski mengaku hanya penikmat musik, dan bukan pemain, Jokowi
merasa jiwa rocker hidup di hatinya. ”Dan kita tentu sepakat, tidak ada rocker
yang tidak gondrong. Sejak SMA (Sekolah Menengah Atas), rambut saya gondrong
sebahu sampai-sampai guru dan kepala sekolah bingung untuk menegur. Mereka
gemas tapi khawatir menyinggung perasaan saya karena saya selalu juara umum,”
kenang lulusan SMA Negeri 6 Solo ini.
Sewaktu kuliah, Jokowi meneruskan hobi merawat rambut
panjang. Bahkan, ia menyebutnya sebagai ”gondrong berat”. ”Spirit rock dan
metal adalah kebebasan. Saya merasa mendapatkan energi itu dari mendengar
musiknya dan membiarkan rambut tumbuh panjang. Saat ini pun, saya membebaskan
rambut anak-anak kami untuk gondrong, meski mereka harus merapikannya. Apa kata
orang kalau anak-anak walikota berambut acak-acakan? Ha-ha-ha,” ujarnya.
Jokowi memangkas rambut dan menatanya dengan rapi sejak
menikah dan menjalankan bisnis. Ia semakin rapi-jali sejak menjabat walikota.
Namun Jokowi tidak menghentikan kegemarannnya mendengarkan musik keras di
mobil, ruang kerja, atau ruang istirahat. ”Saya seorang forester yang suka
musik cadas. Karakter itu tidak akan pernah terhapuskan oleh apa pun,” kata
Jokowi.
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surakarta Jokowi sudah tak
sabar menanti kedatangan grup band metal legendaris asal Brasil, Sepultura, ke
Indonesia. Ia sudah pegang tiket dan siap melihat aksi panggung grup band yang
lahir tahun 1980-an itu di Senayan, Jakarta, 9 Februari nanti.
“Saya akan nonton di Jakarta,” kata pemilik nama lengkap
Joko Widodo ini saat berbincang di kantor Tempo, Kamis, 12 Januari 2012.
Jokowi, 50 tahun, menggemari musik cadas sejak masih muda.
Padahal ketika itu teman-temannya sedang menggandrungi musik The Beatles.
Baginya, musik rock dan metal simbol pendobrak. Ia mengaku berulang kali
menyaksikan konser band rock di Jakarta, salah satunya adalah konser Deep
Purple di Senayan, Jakarta, tahun 1975.
“Biasanya kalau nonton saya ada di tengah-tengah,” kata
penggemar band Lamb of God, Metallica, Led Zeppelin, Napalm Death, dan Fear
Factory. Kaset CD grup band kesukaannya itu biasanya ada di dalam mobilnya.
Jakarta merupakan kota kedua di Indonesia yang menjadi
tujuan Sepultura. Sebelumnya, kota yang akan didatangi oleh Derrick Green cs
adalah Makassar, 4 Februari. Di sana mereka akan manggung di Lapangan Basket
Karebosi, Makassar.
Setelah dari Jakarta, band yang digawangi oleh Andreas
Kisser (gitar), Paulo Jr. (bas), dan Eloy Casagrande (drum) ini akan manggung
di Jatim Expo International, 11 Februari, dan di Gelanggang Olahraga Ngurah
Rai, 12 Februari.
Sepultura sebelumnya pernah sukses menggelar konser di
Jakarta dan Surabaya, 1992 lalu. Konser di Tanah Air ini merupakan bagian dari
tur keliling “Asia Relentless Tour 2012”. Setelah Indonesia, mereka akan
menggelar konser di Malaysia.
nge-rock di konser Linkin Park
Kompas.com - Jokowi lagi, Jokowi lagi. Walikota Solo yang
terkenal nyentrik ini kembali menuai simpati atas apa yang dilakukan maupun
atas apa yang dibicarakan. Dengan segudang prestasi tersendiri, Jokowi tak lupa
menunjukkan kecintaannya terhadap musik cadas. Pada Sabtu kemarin (17/9) Jokowi
menghadiri dan bergabung dengan para pecinta rock & metal di acara
“Rock in Solo” yang digelar di Alun-Alun Utara Kota Solo (kompas.com mohon
diralat beritanya, Rock in Solo bukan digelar di Stadion Sriwedari). Lalu
kemarin malam (21/9) Jokowi juga turut menyaksikan konser akbar band nu-metal
& rock alternative asal California yang booming sejak album pertamanya
bertitel “Hybrid Theory”, siapa lagi kalau bukan supergroup Linkin Park.
Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jokowi yang ditemani ajudan ini
ikut bergabung dengan puluhan ribu massa yang juga ingin menyaksikan ‘hentakan’
lagu yang dibawakan oleh Linkin Park.
Band yang digawangi oleh Chester Bennington (vocal), Rob
Bourdon (drum), Brad Delson (guitar), Dave “phoenix” Farrell (bass), Joseph
Hahn (turntable), dan musisi serba bisa Mike Shinoda (vocal), dengan penuh
antusias ‘menghantam’ Senayan dengan konser yang bertajuk “A Thousand Suns
World Tour”. Lagu “Papercut” yang merupakan lagu yang diambil dari album
pertama (Hybrid Theory) menjadi lagu pembuka menghentak diiringi para penonton
yang banyak terlihat histeris. Dilanjutkan dengan “Numb” dari album kedua
(Meteora) yang makin menambah antusias audiens. Tak ketinggalan pula lagu
“Iridescent” yang merupakan soundtrack film “Transformers: Dark of The Moon”
digeber di panggung. Aura kedahsyatan konser ini pun juga dilengkapi dengan
penampilan serba bisa dari Mike Shinoda, selain melengkapi sektor vokal dengan
ciri khasnya yang nge-rap, Mike pun sering beberapa kali turut memperkuat
sektor musik, baik dengan gitar maupun keyboard. Lagu-lagu seperti “Crawling”,
“Shadow of The Day” pun juga tak kalah menambah atraktifnya penampilan Linkin
Park, dan penonton pun semakin dibuat lebih semangat berjingkrak-jingkrak.
Bagi Linkin Park, konser ini adalah penampilan kedua kalinya
di Indonesia, setelah sebelumnya pertama kali tampil di Pantai Carnaval, Taman
Impian Jaya Ancol pada 13 Juni 2004 lalu. Jokowi sendiri juga mengaku tak
mempersiapkan secara berlebihan untuk menonton konser Linkin Park kali ini.
David, ajudan Jokowi pun mengatakan “Iya, tadi bapak menyempatkan nonton Linkin
Park. Kebetulan paginya memang ada acara di Balai Kartini dan malamnya nonton
konser” (joglosemar.com) David sendiri mengaku baru membeli tiket pada siang
harinya seharja 2,5jt rupiah, karena hanya tiket dengan harga itulah yang
tersedia pada siang hari tersebut.
Ketika ditanya perihal dirinya menonton konser Linkin Park,
Jokowi pun menjawab dengan santai, “Apa yang salah dengan wali kota nonton
musik rock? Saya ingin, ya, saya lakukan. Senang musik rock bukan berarti tidak
cinta keroncong atau gamelan,” tutur Jokowi (kompas.com)
Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini saat ikut
bergoyang di perhelatan “Rock in Solo” pun menyampaikan keinginannya untuk bisa
mendatangkan ‘dedengkot’ musik metal yang melegenda seperti Metallica dan
Megadeth ke perhelatan tahunan “Rock in Solo”. Para penggemar metal saat ini
pun bisa bersenang hati karena Jokowi mengungkapkan bahwa “Rock in Solo” tahun
depan kemungkinan besar akan mendatangkan bintang tamu sekelas group Lamb of
God.
Apapun yang dilakukan oleh pak Walikota ini, pantaslah kita
ambil sisi positifnya. Merangkul semua elemen masyarakat tanpa mengerdilkan
kelompok lain, patut ditiru oleh para pemimpin di negeri ini. Mungkin belum ada
yang menyamai keberaniannya yang menonton konser, pergi mengunjungi pasar,
survey pedagang kaki lima, dan beberapa aksi lainnya hanya ditemani satu atau
dua orang ajudan saja. Jokowi juga dijadwalkan akan membuka “Festival Keroncong
Solo” pada 29 September nanti, inilah wujud kecintaannya pada seni dengan tidak
memandang apapun itu perbedaan gender musik.
Solo – Perhelatan Rock In Solo, Sabtu (17/9) malam, memang
menyita perhatian publik. Penggila rock dan metal dari segala penjuru kota di
Indonesia hadir memenuhi Alun-alun Lor Kraton Solo. Siapa sangka, Walikota Solo
Joko Widodo (Jokowi), juga termasuk dalam 8.000 penonton yang hadir. Dengan
berada di area panggung tanpa pengawalan ketat, orang nomer satu di Kota Solo
ini tampak asyik menikmati alunan keras dari band-band rock metal yang tampil.
Sejak muda, Jokowi memang penyuka music rock. Bahkan dalam beberapa tahun ia
sempat memiliki rambut gondrong sebahu sebagai identitas pecinta rock.
Jokowi yang pada malam itu menggunakan kaos bergambar band
rock Lamb Of God menonton pertunjukkan ini hingga selesai. “Keren banget…,”
ucapnya ketika ditanya oleh MC tentang pendapatnya terhadap pesta musik rock
tersebut. Seperti penonton lainnya, Jokowi yang kala itu merangkapi kaosnya
dengan jaket merah juga ikut mengacungkan dua jari sebagai kebersatuan dalam
musik rock.
Sebagai salah satu fans Metalicca, pada Rock In Solo 2012
mendatang, ia menginginkan band tersebut hadir juga untuk kembali menghibur
masyarakat. Seketika penonton bersorak keras ketika Jokowi menyebutkan nama
band tersebut yang diharapkan tampil di tahun depan. “Dulu saya juga suka Lamb
of God, Led Zepelin, dan Iron Maiden,” lanjutnya.
Jokowi mengakui, rock metal memang jenis musik kebebesan dan
pemberontakan. Namun dirinya tidak ingin para generasi muda yang sedang
cinta-cintanya dengan music rock mengambil sisi negatif dari dua karakter musik
rock tersebut. “Kebebasan dan pemberontakan bisa saja tidak selalu berujung
negatif. Ambillah filosofinya dan ambil sisi positifnya. Seperti kebebasan yang
tetap memiliki tanggung jawab dan pemberontakan yang terarah dan bertujuan.
Jika sisi ini diambil, pasti yang ditemukan kebaikan,” pesannya